Salah
satu kunci penting memotivasi karyawan adalah menghindari
tindakan-tindakan yang membunuh motivasi karyawan. Ini berarti,
memotivasi karyawan tidak cukup hanya dengan mendorong karyawan
berperilaku motivatif, tetapi juga menjaga diri anda, sebagai seorang
manajer, untuk tidak melakukan sesuatu yang dapat mematahkan semangat
karyawan. Sikap negatif anda dapat menghalangi sesuatu positif dari
orang lain.
Ada banyak hal yang dapat mengendurkan motivasi karyawan. Yang terpenting berasal dari anda sendiri. Berikut beberapa tips beberapa tindakan yang perlu anda ingat-ingat, karena bila tidak, anda dapat menjatuhkan motivasi karyawan.
1. Jangan mengkritik karyawan di hadapan orang lain.
Ini adalah pembunuh motivasi nomor satu. Jangan permalukan karyawan di hadapan orang lain. Meski anda mengatakan sesuatu yang menurut anda benar, namun mengkritiknya di depan umum, dapat melukai perasaannya. Kritik anda dapat meninggalkan bekas luka dalam yang mengubah motivasi menjadi sakit hati dan dendam berkepanjangan.
Ini adalah pembunuh motivasi nomor satu. Jangan permalukan karyawan di hadapan orang lain. Meski anda mengatakan sesuatu yang menurut anda benar, namun mengkritiknya di depan umum, dapat melukai perasaannya. Kritik anda dapat meninggalkan bekas luka dalam yang mengubah motivasi menjadi sakit hati dan dendam berkepanjangan.
2. Jangan menghina/merendahkan karyawan.
Melontarkan kata-kata seperti, “bodoh”, “goblok”, atau kata-kata
penuh hinaan lain adalah tindakan yang harus dihindari jauh-jauh.
Berhati-hatilah dengan perkataan anda. Jangan sepelekan orang lain.
Mereka takkan melakukan sesuatu yang anda inginkan dengan baik jika anda
sendiri menganggap mereka tidak becus.
3. Jangan menganggap karyawan sebagai alat.
Sebagai manajer, anda memang menggunakan orang lain untuk mencapai
tujuan. Namun, jika anda bersikap seolah-olah memperalat karyawan demi
tujuan anda sendiri, anda akan kehilangan simpati dan motivasi karyawan
untuk mau bekerja pada anda. Libatkan karyawan pada tujuan bersama.
Tunjukkan bahwa anda bersama mereka sedang mencapai tujuan demi
keberhasilan bersama.
4. Jangan berlaku tidak adil.
Adalah wajar jika anda senang pada karyawan-karyawan terbaik anda. Namun itu bukan alasan untuk berlaku tidak adil. Perlakuan diskriminatif mudah sekali menjatuhkan semangat seluruh karyawan. Terlebih lagi bila anda tak sadar sedang “dijilat” oleh karyawan yang anda sukai.
Adalah wajar jika anda senang pada karyawan-karyawan terbaik anda. Namun itu bukan alasan untuk berlaku tidak adil. Perlakuan diskriminatif mudah sekali menjatuhkan semangat seluruh karyawan. Terlebih lagi bila anda tak sadar sedang “dijilat” oleh karyawan yang anda sukai.
5. Jangan hanya memikirkan diri sendiri.
Bagaimana perasaan anda saat mendengar atasan membanggakan dan
memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Anda mungkin merasa direndahkan
secara tak langsung. Atau anda mungkin merasa atasan anda sedang
mengambil keuntungan dari anda. Maka, itu pulalah yang dirasakan oleh
karyawan anda jika anda hanya berpusat pada diri sendiri dan tak
memberikan perhatian pada mereka.
6. Jangan ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
Karyawan membutuhkan sebuah keputusan yang tegas, segera, namun bijaksana dari atasannya. Jika anda tampak bimbang dengan keputusan anda sendiri, karyawan akan merasa lebih bimbang lagi. Ini cepat sekali menjegal motivasi. Bukan hanya itu, mereka mungkin tak lagi mempercayai kemampuan diri mereka sendiri juga anda.
Karyawan membutuhkan sebuah keputusan yang tegas, segera, namun bijaksana dari atasannya. Jika anda tampak bimbang dengan keputusan anda sendiri, karyawan akan merasa lebih bimbang lagi. Ini cepat sekali menjegal motivasi. Bukan hanya itu, mereka mungkin tak lagi mempercayai kemampuan diri mereka sendiri juga anda.
7. Jangan melemparkan tanggung jawab.
Tugas manajer adalah membimbing karyawan agar lebih baik dan
berhasil. Salah satunya adalah dengan mendelegasikan wewenang. Tapi itu
bukan berarti anda terlepas dari tanggung jawab atas tugas tersebut.
Melemparkan tanggung jawab dapat meruntuhkan kepercayaan mereka pada
anda sebagai seorang pemimpin. Di saat-saat sulit, tunjukkan tanggung
jawab anda. Ini menumbuhkan hormat pada anda.
8. Jangan kaku, namun jangan turunkan standar kualitas anda.
Situasi tidak selalu berjalan sebagaimana diharapkan. Anda harus
bersikap tegas, namun jangan diartikan sebagai sikap kaku. Terbuka dan
terimalah masukan-masukan dari karyawan anda. Namun, anda tetap harus
menjaga standar kualitas yang anda inginkan. Jika anda toleran terhadap
sebuah kelemahan, anda menurunkan moral karyawan lain yang memiliki
inisiatif tinggi.
9. Jangan menunjukkan ketidakpercayaan.
Kunci memotivasi orang adalah memberikan kepercayaan pada mereka.
Sebaliknya, mematikan motivasi karyawan paling mudah dilakukan dengan
mencabut kembali kepercayaan itu. Sepatah ucapan yang menunjukkan
ketidakpercayaan sudah cukup untuk menyingkirkan motivasi mereka.
10. Jangan acuh tak acuh pada karyawan.
Jika anda ingin meruntuhkan motivasi karyawan, jangan berikan perhatian apa pun pada mereka. Jangan beri umpan balik. Jangan ingat kejadian-kejadian penting dalam hidup mereka. Jangan berikan waktu bagi mereka untuk berbincang-bincang. Jauh lebih mudah mematahkan semangat, ketimbang membangunnya. Untuk itu, hindari hal-hal yang bisa membunuh motivasi karyawan. Dan itu, berarti menjaga tindakan anda sendiri.
Jika anda ingin meruntuhkan motivasi karyawan, jangan berikan perhatian apa pun pada mereka. Jangan beri umpan balik. Jangan ingat kejadian-kejadian penting dalam hidup mereka. Jangan berikan waktu bagi mereka untuk berbincang-bincang. Jauh lebih mudah mematahkan semangat, ketimbang membangunnya. Untuk itu, hindari hal-hal yang bisa membunuh motivasi karyawan. Dan itu, berarti menjaga tindakan anda sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar